CONTOH MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Orang sering menganalisa dan menilai sebuah bangsa, kelompok masyarakat, atau profesi tertentu dalam hal bagaimana mereka bekerja sehari-hari, bagaimana produktivitas, system kerja, penghargaan waktu dan efesiensi kerja mereka. Kata yang sering dipakai dalam penilaian tersebut adalah “etos kerja”. Etos kerja juga sering dikaitkan dengan tingkat kemakmuran dan pendapatan perkapita sebuah bangsa atau masyarakat tertentu. Jika sebuah bangsa atau kelompok masyarakat punya tingkat pendapatan perkapita warganya kurang atau tidak makmur maka sering diduga bahwa penyebabnya ada pada etos kerja.
Orang sering menganalisa dan menilai sebuah bangsa, kelompok masyarakat, atau profesi tertentu dalam hal bagaimana mereka bekerja sehari-hari, bagaimana produktivitas, system kerja, penghargaan waktu dan efesiensi kerja mereka. Kata yang sering dipakai dalam penilaian tersebut adalah “etos kerja”. Etos kerja juga sering dikaitkan dengan tingkat kemakmuran dan pendapatan perkapita sebuah bangsa atau masyarakat tertentu. Jika sebuah bangsa atau kelompok masyarakat punya tingkat pendapatan perkapita warganya kurang atau tidak makmur maka sering diduga bahwa penyebabnya ada pada etos kerja.

Dalam makalah ini saya akan membahas tentang apa yang dimaksud
dengan etos kerja kristen, biografi Thomas Aquinas sebagai salah
satu sosok pemimpin kristen yang saya ingin teladani.
1.2 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari
lebih dalam lagi tentang etos kerja kristen, dan perjalanan hidup
seorang pemimpin kristen yang saya teladani. Hal yang paling
utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah pendidikan Agama Kristen.
1.3 Mamfaat
Mamfaat dibuat makalah ini adalah untuk memberikan tambahan
pengetahuan dan prinsip keteladanan dalam menjalani hidup ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Etos Kerja Kristen
“ Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi
peringatan inikepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa
ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja,
melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna”. (2Tes. 3:10-11)
Apa itu Etos Kerja?
Etos adalah suatu karakteristik dari semangat satu atau sekelompok orang. Maka yang disebut etos adalah gabungan dari filosofi dasar, pemikiran, dan tindakan dari orang atau kelompok tersebut. Etos kerja adalah dasar pemikiran, semangat, cara kerja seseorang atau sekelompok orang di dalam ia bekerja. Ada banyak motivasi atau landasan mengapa seseorang bekerja. Hal itu akan memengaruhi bagaimana ia bekerja, apa yang menarik dan memberi semangat kerja baginya, dan apa pula yang akan melemahkan atau merusak cara kerjanya.
Mengapa Bekerja?
- Mencari nafkah
Berdasarkan ayat yang kita baca di atas, sering diasumsikan bahwa
tujuan, landasan, dan motivasi kerja yang paling umum dan paling rendah
dari hidup manusia adalah mencari nafkah. Memang mencari nafkah bukanlah
hal yang sepenuhnya salah, karena itu adalah tugas dan naluri hidup
manusia untuk mempertahankan kehidupannya. Namun, ini bukanlah motivasi
utama dan bahkan bukan sebuah definisi kerja yang benar dan baik. Namun
kerja menurut iman Kristen bukan mencari nafkah.
- Aktualisasi diri.
Semangat humanistik yang dipacu oleh pemikiran psikolog humanis
Abraham Maslow, menyadarkan adanya unsur dan kepentingan aktualisasi
diri di dalam kehidupan manusia. Manusia akan kehilangan nilai hidupnya
ketika tidak bisa mengaktualisasikan dirinya di tengah masyarakat. Ia
harus menunjukkan siapa dirinya dan membuat orang melihat dirinya. Salah
satu hal utama yang membawa aktualisasi diri manusia adalah bekerja.
- Menggenapkan kehendak Allah.
Dari sejak di taman Eden, manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk
bekerja. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam
taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15).
Kerja bukanlah akibat dosa. Kerja adalah natur manusia, seturut
rencana Allah ketika mencipta manusia. Tuhan mencipta manusia untuk bisa
bekerja menggenapkan mandat yang Ia telah siapkan. Seperti yang
dimengerti Paulus, karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Ef. 2:10).
Tuhan ingin kita mengerjakan pekerjaan baik yang sudah Tuhan siapkan,
bukan bekerja untuk mencari nafkah atau mengaktualisasi diri menurut
kehendak kita sendiri. Maka, etos kerja yang benar hanya mungkin
dimiliki dan dilakukan oleh orang percaya. Bekerja yang sejati adalah
karena kita ingin menggenapkan mandat atau kehendak Allah. Untuk tujuan
inilah Allah menyelamatkan umat pilihan-Nya (Ef. 2:8-10).
Aplikasi Etos Kerja Kristen.
Seluruh aplikasi etos kerja Kristen dapat diringkas menjadi 4 prinsip penting:
1) Bekerja keras;
2) Kualitas maksimal;
3) Hemat;
4) Menjadi berkat.
Namun didalam alkitab pada perikop Kolose 3:22-25,
orang-orang Kristen diingatkan untuk menyatakan hidup baru dengan etos
kerja yang baik. Etos kerja orang-orang Kristen dinyatakan dengan:
- Disiplin dan integritas, yaitu bekerja dengan setia bukan hanya di hadapan atasannya untuk mencari muka tetapi dengan tulus hati karena takut akan Tuhan (Kol. 3:22).
- Kreatif dan innovatif, yaitu melakukan pekerjaan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol. 3:23)
- Proaktif dan produktif, karena ada upah dari Tuhan selain upah dari manusia (Kol. 3:24).
- Hati yang takut akan Tuhan, sehingga tidak melakukan apa yang salah di hadapan-Nya (Kol. 3:25).
Orang-orang Kristen hendaklah bekerja dengan etos kerja yang baik.
Dalam bekerja harus dipegang suatu prinsip: “Apapun juga yang kamu
perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia” (Kol 3:23).
Biografi Sosok Pemimpin Kristen Thomas Aquinas
Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225.
Ayahnya ialah PangeranLandulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang
Kristen Katolik yang saleh. Thomas meninggal di biara Fossanuova, 7
Maret 1274. Pada tahun 1323 Paus Yohannes XXII mengangkat Thomas
sebagai orang kudus. Thomas adalah seorang filsuf dan ahli teologi
ternama dari italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat
sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen.
Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273).
Ia disebut sebagai “Ahli teologi utama orang kristen.” Bahkan ia
dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar
santo.
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak terbatas” (Ipsum Esse Subsistens).
Allah adalah “zat yang tertinggi”, yang memunyai keadaan yang paling
tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak . Tampak sekali
pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya.
Dunia
ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu
tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya
dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang
sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup
rahmat (adikodrati). “Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat,” demikian kata Thomas Aquinas.
Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia
memunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika
manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang
dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna.
Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa
bantuan rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada
manusia lewat gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia
dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia
dimenangkan oleh Kristus.
Mengenai sakramen,
ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh
Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi (Sacramentum Sacramentorum).
Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen.
Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju kepada suatu
kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang
menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati
sangat penting karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa
rahmat yang dikaruniakan oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus memiliki
kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar
yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat terkenal
adalah “Summa Contra Gentiles“ dan “Summa Theologia“.
- Tantangan Terberat Yang Pernah Dihadapi Oleh Thomas Aquinas
Hubungan antara filsafat dan agama dalam sejarah kadang-kadang dekat
dan baik, dan kadang-kadang jauh dan buruk. Ada kalanya para agamawan
merintis perkembangan filsafat. Ada kalanya pula orang beragama merasa
terancam oleh pemikiran para filosof yang kritis dan tajam. Para filosof
sendiri kadang-kadang memberi kesan sombong, sok tahu, meremehkan wahyu
dan iman sederhana umat. Kadang-kadang juga terjadi bentrokan, di mana
filosof menjadi korban kepicikan dan kemunafikan orang-orang yang
mengatasnamakan agama.
Thomas Aquinas, pernah dituduh sebagai kafir karena memakai
pendekatan Aristoteles (Ajaran yang diterima para filosof Abad
Pertengahan dari Ibn Sina dan Ibn Rusyd).
2. Cara Thomas Aquinas Untuk Bisa Keluar Dari Tantangan Yang Ia Hadapi
Thomas Aquinas berusaha untuk meyakinkan orang-orang dengan filsafat
yang ia ingin terapkan melalui pola pikir dan metode induktif. Dia
menyesuaikan etika dengan kenyataan hidup. Etikanya bersifat teologis,
etika yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah sebagai Sang Pencipta.
Namun demikian, etika teologis yang dia sampaikan tidak membuat ciri
khas filosofis bahwa etika mempunyai kecenderungan untuk mengarahkan
manusia menemukan garis hidup dan akalnya lenyap begitu saja.
Realisaasinya adalah mewujudkan tujuan paling akhir dari kehidupan
manusia yaitu secara perorangan manusia meyakini Allah dan secara sosial
masyarakat, manusia harus diatur sesuai dengan tuntutan tabiat
manusia untuk dapat saling membantu sesama manusia dalam mengendalikan
nafsu yang tidak lepas dari diri dan jiwa mereka.
- Hal Yang Paling Saya Teladani Dari Sosok Thomas Aquinas
Beliau adalah seorang sosok filosof yang telah banyak menyumbangkan
buah pikirannya berupa filsafat teologi yang diyakini dan digunakan
sebagai rujukan pengembangan pengetahuan filsafat hingga kini.
Menurut Thomas Aquinas, “jiwa dan jasad tidak dapat
dipisahkan, mereka saling berhubungan. Jiwa bukanlah hal yang berdiri
sebagai individu melainkan merupakan daya gerak yang memberikan wujud
kepada tubuh sebagai materi.” Sehingga, manusia memiliki
dua hal yang menyatu sebagai pembentuk diri, yaitu pembentuk jassmani
dan rohani mereka. Jiwalah yang menjadi kekuatan ruhani manusia, yang
menyatu dalam jasad manusia.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Menurut sejarah perkembangan dunia dan pengetahuan, pada masa abad
pertengahan merupakan masa dimana perkembangan pengetahuan di belahan
dunia barat tidak berkembang secara baik. Pada masa itu, pengetahuan
menglami masa suram. Dalam keadaan seperti inilah diperlukan adanya
sosok yang mampu membawa perubahan dan mengubah pola pikir orang-orang
yang masih terkunci dengan pola anutannya masing-masing.
Daftar Pustaka
Collison, Diane.2001. Lima Puluh filosof Dunia yang Menggerakkan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://www.adreasloanka.com/2012/06/28etos-kerja-kristen/#sthash.sbHZ4jUX.dpuf
http://blog.persimpangan.com/filafat-perenialisme.
http://id.wikipedia.org/wiki/thomas.
http://thebookfphylosoph.blogspot.com/2010/06/thomisme.html.
http://www.biography.com/people/st-thomass-aquinas.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment