LAPORAN PRAKTIKUM || KULTUR JARINGAN PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN MEDIA TANAM

BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Teknik kultur
jaringan merupakan teknik untuk mengembang biakkan sel,jaringan maupun organ di
dalam media yang sesuai yang dilakukan di luar tubuh organisme. Keberhasilan
teknik ini salah satunya ditentukan oleh teknik sterilisasi yang tepat untuk
menghasilkan alat-alat maupun bahan yang steril yang akan digunakan dalam
kultur jaringan. Jenis alat dan bahan yang akan disterilisasi didasarkan pada
beberapa pertimbangan diantaranya adalah pada ketahanan alat maupun bahan
tersebut terhadap perlakuan suhu yang diberikan pada saat sterilisasi.
Larutan stok
adalah larutan yang konsentrasinya dipekatkan dari konsentrasi dalam media.
Kepekatan tersebut biasanya dinyatakan dalam kelipatan konsentrasi media,misalnya
10x,20x,100x,bahkan 1000x dari konsentrasi media.Larutan stok dibuat dengan tujuan
untuk memudahkan pengambilan bahan-¬bahan kimia khususnya yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil, tak perlu sering menimbang karena hal ini kurang praktis. Larutan
stok disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan mencegah
terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi. Pembuatan
larutan stok harus dilakukan dengan cennat, sebab larutan stok yang terlalu
pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang
terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (Hendaryono dan Wijayani,
2002).
Pembuatan larutan stok pada dasarnya
ditujukan untuk menyediakan bahan-bahan yang diperlukan pada pembuatan media
dengan konsentrasi yang tepat. Karena media-media yang digunakan pada kultur
jaringan diperlukan unsure-unsur dengan konsentrasi yang sangat kecil. Karena
tidak dimungkinkan menimbang unsure dengan konsentrasi yang sangat kecil, maka
dibuat lah larutan stok dengan menggunakan konsep kalibrasi, sehingga pada
pembuatan media, unsure-unsur tersebut dapat digunakan seusia dengan
konsentrasi yang diinginkan (Sriyanti, 2002).
Pembuatan larutan stok dilakukan
dengan mengencerkan menggunakan aquades. unsure makro diencerkan sebanyak 5
kali, unsure mikro 100 kali, stok Fe 200 kali, vitamin 10 kali, ZPT berupa IAA
dan Kinetin 100 kali.
Pembuatan medium MS dilakukan dengan
mencampurkan stok yang telah dibuat. Untuk pembuatan 1L medium, maka stok
unsure makro diambil sebanyak 100 ml, stok unsure mikro diambil 5 ml, stok Fe
diambil 5 ml, stok vitamin diambil 50 ml, stok ZPT untuk auksin dan sitokinin
masing-masing 1 ml.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dilakukan praktikum sterilisasi aquades dan pembuatan larutan stok yaitu
agar mahasiswa mengetahui cara mensterilisasikan aquades dengan menggunakan
autoklap dan pembuatan larutan stok dengan cara memanaskan larutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Larutan Stok
Dalam media kultur berisi hara makro
dan mikro yang dibutuhkan untuik pertumbuhan tanaman, demikian pula sumber
karbohidrat, vitamin, agar dan ZPT atau ekstrak tanaman yang diperlukan. Media
kultur yang paling banyak digunakan adalah media Murashige dan Skoog (MS), yang
pada awalnya dikembangkan untuk kultur tembakau tetapi ternyata cocok untuk
berbagai jenis tanaman. Beberapa prosedur yang penting dalam pembuatan media
adalah pembuatan larutan stok dan sterilisasi media (Rahardja, 1995)
Penggunaan larutan stok dalam
pembuatan media akan mengurangi jumlah perkejaan yang sifatnya berulang-ulang,
sehingga kesalahan manusia atau percobaan (human atau experimental error) dapat
dikurangi. Selain itu, penimbangan secara langsung dari bahan-bahan pembuat
media, seperti hara mikro dan ZPT, yang membutuhkan dalam jumlah yang sangat
sedikit (miligram atau mikrogram) pada formulasi akhir tidak akan diperoleh
secara akurat. Oleh karena itu sudah menjadi prosedur baku untuk
komponen-komponen tersebut dibuat dalam larutan stok (Sriyanti, 2002).
Untuk membuat larutan stok,
senyawa-senyawa yang dibutuhkan ditimbang dan diletakkan pada gelas ukur
bersih. Kepekatan larutan stok umumnya dibuat antara 10-1000 kali, tergantung
pada daya larut dari senyawa-senyawa yang akan dilarutkan. Sebelum ditambahkan
dengan air destilasi, beberapa bahan kimia ada yang harus dilarutkan dahulu
dengan pelarut etil alkohol, 1 N NaOH atau 1 N HCl dalam jumlah yang kecil atau
beberapa tetes.
B. Unsur Hara Makro
Larutan stok hara makro dapat dibuat
10 atau 20 kali dari konsentrasi akhir. Larutan stok untuk garam kalsium
disarankan untuk dipisahkan untuk mencegah adanya pengendapan. Larutan stok
hara makro dapat disimpan dengan aman untuk beberapa minggu dalam keadaan gelap
di tempat yang sejuk. Penyimpanan dalam refrigerator pada suhu 2o-4oC merupakan
kondisi yang terbaik. Disarankan pula semua larutan stok hara makro untuk
disaring terlebih dahulu sebelum disimpan untuk menghindari partikel-partikel
yang tidak larut (Anonim, 2010).
C. Unsur Hara Mikro
Larutan stok hara mikro umumnya
dibuat 100 kali dari konsentrasi akhir. Penyimpanan larutan stok hara mikro
disarankan disimpan dalam refrigerator atau freezer. Mellor dan Stace-Smith
menyatakan bahwa larutan stok mikro dapat disimpan selama lebih dari 1 tahun
dalam refrigerator. Gamborg dan Shyluk menyarankan untuk stok KI sebaiknya
dibuat konsentrasi 100 x dan disimpan secara terpisah dengan stok mikro
lainnya. Begitu pula untuk larutan stok besi (Fe) dibuat dan disimpan ditempat
yang terpisah dalam botol yang berwarna gelap (Anonim, 2010).
D. Vitamin
Larutan stok vitamin dibuat dengan
konsentrasi 100 x atau 1000 x dan disimpan dalam freezer (-20oC). Apabila
refrigerator atau freezer tidak tersedia, larutan vitamin harus dibuat setiap
media akan dibuat. Larutan stok vitamin dalam refrigerator dapat disimpan
selama 2-3 bulan, setelah waktu tersebut lartuan harus diganti yang baru
(Rahardja, 1995).
E. Zat Pengatur
Tumbuh
NAA dan 2,4-D termasuk ZPT yang
tergolong stabil dan dapat disimpan dalam suhu 4oC selama beberapa bulan,
sedangkan larutan IAA harus disimpan dalam freezer pada suhu -20oC. Penyimpanan
larutan IAA pada suhu 4oC dalam botol berwarna gelap dapat bertahan tidak lebih
dari satu minggu. Larutan stok auksin umumnya dibuat dalam konsentrasi 100 x
atau 1000 x. Untuk membuat larutan IAA dan 2,4-D, terlebih dahulu harus
dilarutkan dalam alkohol 95% beberpa tetes, kemudian ditambahkan air double
destilasi sampai volume yang diinginkan. Sedangkan NaOH 1 N digunakan untuk melarutkan
NAA, juga dapat untuk melarutkan IAA dan 2,4-D. Apabila menggunakan pelarut HCl
atau NaOH, pH larutan harus diatur 5.5-5.8 (Anonim, 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum
sterilisasi aquades dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Maret 2015 jam
14:15 WITA dan pembuatan larutan stok dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 Maret 2015 Pukul 09:15 WITA yang
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.
B.
Bahan dan Alat
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
yaitu:
a.
Bahan yang digunakan dalam sterilisasi
aquades dan pembuatan larutan stok
berupa:
1.
Aluminium foil
2.
Air
3.
Label
4.
Agar-agar
5.
Unsur hara makro dan mikro
6.
Vitamin
7.
Kompor hock
8.
Panci
9.
Sunlight
10. Myo
inositol
11. Porin
esit
b.
Alat
yang digunakan dalam sterilisasi aquades dan pembuatan larutan stok
berupa:
1. Pisau
2. Gunting
3. Timbangan
analitik
4. Batang
pengaduk media
5. Ph
meter
6. Autoklap
7.
Botol ukur
8.
Sendok
9.
Botol kultur
10.
Botol Aquades
11.
Botol dura kecil kapasitas 100 ml
12.
Botol dura besar kapasitas 100-1000 ml
C. Cara
Kerja Sterilisasi Aquades dan Pembuatan Larutan Stok F
Adapun
cara kerja sterilisasi aquades dan pembuatan larutan stok F yaitu:
a. Cara
kerja Sterilisasi aquades yaitu :
Pertama-tama
kita mengambil botol ukur dan mengambil botol kultur yang tidak steril dan
memasukkan air aquades kedalam botol kultur lalu ditutupi dengan aluminium foil
sesudah ditutup dengan aluminium foil lalu dimasukkan kedalam autoklap kemudian
disterilkan selama 15 menit.
b. Cara
kerja pembuatan larutan stok F
1. NA2EDTA.2H2O
Larutan yang digunakan adalah 1,86 gr/ml
2. FeSO4.7H2O
Lrutan yang digunakan adalah 1,39 gr/ml

Siapkan
alat dan bahan

Pertama-tama
timbang zat-zat diatas secara terpisah

Kemudian Masukkan NA2EDTA.2H2O
kedalam gelas piala 600 ml lalu ditimbangkan aquades secukupnya dan diaduk
hingga larut

Lalu
panaskan sampai hampir mendidih

Kemudian Tambahkan FeSO4.7H2O
secara perlahan-lahan sambil diaduk sampai larut atau larutan samapi berwarna
kuning

Dan
biarkan suhu larutan kembali ke suhu kamar


Yaitu pelabelan pada botol dura yang
memiliki kapasitas 100-1000 ml dimana pada label tertulis stok F,zat NA2EDTA.2H2O
dan FeSO4.7H2O, volume pipet untuk 1 liter medium sama
dengan 2,5 ml dan tanggal pembuatan larutan zat kimia yaitu 28 maret 2015.

merupakan langkah terakhir yaitu penyimpanan
larutan stok F. Dimana larutan stok F ini disimpan dalam lemari pendingin
(kulkas) dengan tujuan agar stok F dapat digunakan dalam waktu yang relatif
lama.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment