MAKALAH FAKTOR PERGAULAN BEBAS || NARKOBA DAN RENDAHNYA AKIDAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh
kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan
dan diteladani. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diawasi dan
diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita di berbagai media massa
(televisi dan radio) maupun di media cetak (koran dan majalah) yang
disebabkan oleh remaja itu sendiri diantaranya kebiasaan merokok,
tawuran para pelajar, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA bahkan
SMP, pemakain narkoba dan lain-lain. Yang tentunya hal-hal seperti ini,
sangat merugikan bagi diri para remaja dan orang disekitarnya.
Kehidupan
remaja pada masa kini amat memprihatinkan. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader muda penerus bangsa Indonesia kini tidak bisa lagi
menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot. Oleh karena itu, saya sebagai remaja berpendidikan
yang sadar bahwa kasus kenakan remaja harus segera dimusnahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia kedepannya.
B. Rumusan masalah
a) Apa itu Pergaulan Bebas ?
b) Apa faktor-faktor penyebab Pergaulan Bebas ?
c) Apa akibat yang ditimbulkan dari Pergaulan Bebas ?
d) Bagaimanakah cara mencegah Pergaulan Bebas ?
e) Apa itu Narkoba ?
f) Apa saja jenis-jenis dari Narkoba ?
g) Apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap kehidupan kaum remaja ?
h) Bagaimana pencegahan penyebaran Narkoba dikalangan remaja?
i) Jika tersandung, bagaimana cara mengobati para pecandu Narkoba ?
b) Apa faktor-faktor penyebab Pergaulan Bebas ?
c) Apa akibat yang ditimbulkan dari Pergaulan Bebas ?
d) Bagaimanakah cara mencegah Pergaulan Bebas ?
e) Apa itu Narkoba ?
f) Apa saja jenis-jenis dari Narkoba ?
g) Apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap kehidupan kaum remaja ?
h) Bagaimana pencegahan penyebaran Narkoba dikalangan remaja?
i) Jika tersandung, bagaimana cara mengobati para pecandu Narkoba ?
C. Tujuan
Pada
dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban saya
atas tugas yang diberikan oleh guru sebagai syarat untuk memenuhi aspek
penilaian dan aspek kerohanian siswa. Selain itu tugas ini juga
ditujukan untuk :
a) Mengetahuai pengertian dari Pergaulan Bebas.
b) Mengetahui faktor-faktor dan dampak dari Pergaulan Bebas.
c) Memahami solusi dari mencegah Pergaulan Bebas.
d) Memahami pengertian Narkoba.
e) Lebih mengenal dan mengatahui jenis-jenis Narkoba.
f) Mencari tahu apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap remaja.
g) Lebih mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyebaran Narkoba khususnya dikalangan remaja.
b) Mengetahui faktor-faktor dan dampak dari Pergaulan Bebas.
c) Memahami solusi dari mencegah Pergaulan Bebas.
d) Memahami pengertian Narkoba.
e) Lebih mengenal dan mengatahui jenis-jenis Narkoba.
f) Mencari tahu apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap remaja.
g) Lebih mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyebaran Narkoba khususnya dikalangan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam
pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM.
Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau
secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi
aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan dampak-dampak seperti yang terjadi dewasa ini. Pergaulan
bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk
dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar yang
tentunya melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
B. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Ada beberapa faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini, diantaranya :
1. Faktor
Orang Tua Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.
Budaya yang hidup pada kaum muda masa kini, sangat jauh berbeda dengan
jaman para orang tua masih remaja dulu. System komunikasi, pengaruh
media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang
dengan cepat memepengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak kita.
Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era modern seperti
saat ini, dapat kita sebutkan diantaranya:
- Kesenjangan
pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda.
Anak-anak muda cenderung meninggalkan dan merasa acuh tak acuh terhadap
orang tua mereka, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga
tidak ada usaha mengatasinya.
- Orang
tua yang kurang perduli terhadap pergaulan remaja jaman sekarang.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan
anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu masalah dalam pergaulaun mereka. Padahal ketika sesuatu itu
telah terjadi, maka segala sesuatunya bisa dikatakan sudah terlambat.
- Orang
tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang, ketidak pengertian
kasus ini banyak sekali terjadi. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya,
ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak
perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat
untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya dari tuntutann jaman yang modern
seperti yang terjadi sekarang ini.
2. Faktor
Agama Dan Iman Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang
individu yang sangat amat penting dan mendasar. Tanpa agama hidup mereka
akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama
individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak (salah).
Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahui yang mana yang baik dan mana yang tidak. Mereka senantiasa
berperilaku sesuka hati mereka, yang sesuai dengan hasrat emosional
mereka tanpa mementingkan hasil dari apa yang mereka perbuat.
3. Faktor
Perubahan Zaman Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja
biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda
dengan kebudayaannya sendiri, sehingga memicu mereka untuk bergaul
seperti orang barat yang lebih bebas dan idialis. Yang tentunya tidak
sesuai dengan kepribadian dan norma yang berlaku di kehidupan masyarakat
indonesia pada umumnya.
4. Faktor
Dari Kaum Sendiri Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan,
tentunya harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka
dalam pergaulan. Jadi, mereka sendiri yang menentukan jalan hidupnya.
Jika semakin besar, sikap mawas diri mereka maka semakin susah pengaruh
luar yang berpengaruh negatif masuk ke dalam pergaulannya, namun jika
tidak selektif dalam menghadapi arus globalisasi yang masuk secara bebas
maka individu tersebut akan mudah tergerus dalam pergaulan bebas yang
tentunya berdampak negatif bagi kehidupan mereka.
C. Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas
Telah
kita ketahui bersama, ada banyak dampak negatif (akibat) yang dapat
kita rasakan dari pergaulan bebas. Namun, secara umum akibat yang
ditimbulkan dari pergaulan bebas ada tiga,antara lain : Bagi Diri Remaja
Itu Sendiri Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental seseorang,
walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan, akan tetapi
itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Kenakalan
yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam
segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya
kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil, keperibadiannya
akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya (akhirnya) akan
menyalahi aturan etika dan estetika yang berlaku di masyarakat. Dan hal
itu kan terus berlangsung, selama tidak ada yang mengarahkan ke jalan
yang sesuai dengan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat itu
sendiri. Bagi Keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya
dapat menjadi tulang punggung keluarga.
D. Solusi (Pencegahan) Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi
masyarakat disekitarnya pun juga dibuat resah. Hal ini dapat dikurangi
bahkan dapat dicegah, dengan cara – cara berikut :
a) Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
b) Pengawasan
dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Dihadapan orang tuannya
dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari
lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari
pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu hal yang negatif,
dan tidak diajarkan oleh kedua orang tuannya.
c) Seorang
anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau
3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila
seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang tentunya
memiliki pola pikir dan kehidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya, yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
d) Pengawasan
yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan
lain-lain.karena pada era yang serba modern seperti sekarang ini, tidak
tertutup kemungkinan anak-anak dapat terjerumus ke dalam dampak-dampak
(hal-hal) yang negatif dari media-media komunikasi itu. Seperti
contohnya mencari situs-situs negatif yang tentunya dapat memengaruhi
moral dan perilaku dari anak tersebut.
e) Perlunya
bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
f) Perlunya
pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah,
mempelajari kitab-kitab suci agama, dan mengunjungi tempat-tempat ibadah
yang tentunya banyak menyimpan sejarah-sejarah kehidupan moral manusia.
E. Pengertian Narkoba
Narkoba
(singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik
secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat
menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Berdasarkan
data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan
Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 – 2003 adalah 20.301 orang, di mana
70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Sungguh tragis jika
dibanyangkan, para generasi muda bangsa Indonesia yang tentunya akan
menjadi penerus roda kehidupan pemerintahan ini, malah menjadi paling
terdepan dalam urusan pengonsumsi narkoba.
F. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja
Penyalahgunaan
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis dapat
menyebabkan kematian bagi para pengguna narkoba.
a) Dampak
Pisikis Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang
kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi
ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal
dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri.
b) Dampak
Sosial Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi
terganggu, masa depan suram.
c) Dampak
Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia Gangguan pada
jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius,
Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah,
Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf,
Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat
terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,
Herpes, TBC, dll.
d) Dampak
Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia Menyebabkan depresi
mental. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik. Menyebabkan bunuh
diri. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan
masyarakat atau, kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun
orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka
berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya,
akan tetapi semua itu tidak benar kenyataannya.
e) Dampak
Fisik Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam
tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami
kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali
pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor,
paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver (hati) yang rusak.
Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C
dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum
suntik.
Walaupun
begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak
negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan
sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan
membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja
(ganja/cimeng) Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk
bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji
ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
G. Upaya Pencegahan
Upaya
pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua
pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan
aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun
upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan
tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara
rutin, Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan
memberikan perhatian dan kasih sayang, Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah.
Yang
tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral
dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini
pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita
selaku generasi penerus bangsa Indonesia, harus sigap dan waspada akan
bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat kita sendiri.
H. Beberapa Bentuk Pendangkalan Akidah Generasi Muda
Ada
beberapa hal kecil yang nampaknya sepele, akan tetapi mampu
mendangkalkan akidah umat. Islam hanya sekedar formalitas, tercatat pada
lembaran sensus atau KTP saja. Jangan aktif melaksanakan keseluruhan
perintah Allah, sedangkan sisi luar dari Islam itu sendiri tidak pernah
dinampakkan dan banyak hal yang dianggap sudah biasa ternyata memiliki
nilai pendangkalan akidah yang sangat kronis. Saat ini sudah banyak
contoh akibat dari pendangkalan akidah yang tidak disadari dan segera
untuk diatasi telah menjadi momok bangsa, seperti terseretnya budaya
yang tidak Islami, banyak manusia bahkan umat Islam sendiri yang
tercetak menjadi algojo, orang-orang bejat, koruptor dan manipulator.
Seharusnya ini tidak akan terjadi jika umat Islam mau melaksanakan
perintah Allah SWT dan ajaran Nabi. Beberapa contoh pendangkalan akidah
pada umat Islam khususnya generasi muda, yaitu:
a. Percaya Terhadap Ramalan
Ramalan
merupakan suatu ilmu yang ada pada seseorang yang dipercaya bisa
melihat masa depan orang lain tentang segala aspek kehidupan melalui
media alam gaib. Orang yang bekerja meramal disebut sebagai peramal.
Sedangkan di dalam Islam seorang peramal dinyatakan kafir karena ia
telah mengklaim bahwa dirinya mengetahui sesuatu yang gaib yang
sebenarnya hanya diketahui Allah SWT.
b. Peran Pendidikan
Pendidikan
nampaknya bukan lagi menjadikan manusia baik, penyantun kepada
orangtua, pengabdi kepada khaliqnya, tetapi hanya sekedar berilmu dan
pintar dengan harapan kelak menjadi orang kaya, berkedudukan dan beruang
(punya duit). Ini merupakan salah satu bukti dari pendangkalan akidah
yang berorientasi kepada paham materialisame yang sedang dikembang dan
dikemas kaum misioneris Kristen untuk merusak akidah generasi muda.
Namun, mengapa hal ini tidak disadari oleh generasi muda muslim yang
seyogya akidahnya telah dikoyak-koyak dan akan hancur berantakan jika
tidak segera dikemas ulang dan diperbaiki.
c. Tontonan yang Merusak Akidah
Tontonan
saat ini telah melenakan umat tentang nilai yang terkandung didalamnya.
Bahkan menurut penulis hampir sekitar 70% tontonan saat ini sudah
merusak nilai akidah umat. Karena pada tontonan saat seperti di televisi
lebih banyak tontonan yang bersifat negatif daripada positifnya,
seperti pada sinetron, iklan dan film yang mempertontonkan budaya
kebarat-baratan dari segi sikap dan prilaku. Mulai dari cara berpakaian
yang memperlihatan aurat diambang batas kewajaran yang Islami sudah
menjadi hal yang biasa. Berpelukan dan berciuman pada sinetron dan film
pada kalangan muda yang berpacaran menjadi suatu yang indah dan
mengasikkan bagi pemandangan mereka yang tidak memiliki akidah yang
kuat. Sehingga, pada selanjutnya akan menjadi bahan contoh yang
dilakukan. Islam dan iman telah ditelanjangi oleh bau farfum, kerlap
kerlip lampu dan hingar bingarnya musik di gedung megah yang penuh
dengan acara kemaksiatan, kontes mode, kontes ratu kecantikan sampai
lomba ratu sejagat sengaja diadakan untuk mengalihkan perhatian umum,
terutama pemuda untuk meninggalkan agamanya, kemudian terjun ke
gelanggang menyaksikan dari satu kontes ke kontes lainnya. Manusia telah
asyik tenggelam bersama alkohol dengan aromanya sampai mereguk
nikmatnya kulit-kulit mulus yang memang diperdagangkan.
d. Ucapan Salam yang mulai Hilang
Ada
beberapa hal kecil yang nampaknya sepele, akan tetapi mampu
mendangkalkan akidah. Misalnya saja sisi kecil dari Islam, yaitu ucapan
”Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” dikalangan pemuda masjid
atau organsasi pemuda Islam lainnya ucapan itu merupakan hal yang wajar
dan memang harus dilestarikan. Namun, bagi komunitas umum ucapan salam
seperti ini menjadi suatu yang aneh bila di ucapkan bahkan dikatakan
kurang pergaulan (kuper). Mereka lebih bangga bila mengucapkan “selamat
malam”. Salam dengan ”Selamat siang” dan “selamat malam” lebih
dipopulerkan, bahkan dalam pertemuan yang tidak diselenggarakan di
masjid, seperti ketika menyampaikan sambutan/pidato ucapan ini menjadi
tabu, seolah-olah hanya layak dipakai di masjid dikala berkhutbah saja,
sedangkan Islam itu luwes, dapat dipakai tanpa memperhatikan apakah ini
siang, sore atau malam, di ujung pencakar langit atau di surau di ujung
desa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar
individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah
yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Selain itu kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja
amat membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan
serta sosial ekonomi.
Dipandang
dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu
pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan
narkoba akan menyebabkan berbagai penyakit (Gangguan pada jantung,
Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada
otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada
endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan
pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi
penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC,
dll.). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu
atau pemborosan. Para orang tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat
mengambil tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan
remaja termasuk kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja.
B. Saran
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para
pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan. Gunarso,singgih D.1988.Psikologi
perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.
http://ikartiwa.wordpress.com/2012/05/04/makalah-kenakalan-remaja/
http://irendirawan.wordpress.com/2009/04/19/bahaya-penggunaan-narkoba/
diunggah tanggal 6 Juni 2012.
Islamsinia,Sabila.2010. psikologi remaja dan krakteristik.
Sharkey,Brian J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Edisi Terjemahan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Surjadji. 2000.
Ketahuilah Kesehatan Jasmani Andi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Wahjoedi. 2001.
Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://pondokm2iq.blogspot.com/2013/05/pendangkalan-akidah-generasi-muda-siapa_8298.html
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment