MAKALAH AGRONOMI KOMODITI PARE / PARIA LENGKAP

BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Tanaman pare (Momordica charabtia)
merupakan tanaman sayuran buah yang memiliki khasiat yang cukup banyak bagi
kesehatan manusia. Tanaman pare dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti
demam, disentri, obat cacing, obat batuk, antimalaria, seriawan, penyembuh
luka, dan penambah nafsu makan, bahkan tanaman pare juga berkhasiat untuk
menurunkan gula darah.
Tanaman pare mudah dibudidayakan
serta tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga tanaman pare dapat ditemukan
tumbuh liar di tanah terlantar, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan
di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman pare mudah dibudidayakan serta
tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga tanaman pare dapat ditemukan tumbuh
liar di tanah terlantar, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di
pagar, untuk diambil buahnya. ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau
di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau. Melihat khasiat dan
kegunaan yang cukup banyak dari tanaman pare serta budidayanya yang tergolong
mudah maka budidaya tanaman pare perlu dilakukan. Tanaman pare sudah banyak
dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia. Umumnya, pembudidayaan dilakukan
sebagai usaha sampingan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi tanaman paria
serta deskripsinya?
2. Apa saja jenis-jenis paria?
3. Kandungan apa saja yang terdapat
pada buah paria?
4. Apa manfaat paria bagi manusia?
5. Bagaimana syarat tumbuh tanaman
paria?
6. Hama dan penyakit apa yang menyerang
tanaman paria?
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami klasifikasi dan
deskripsi tanaman paria.
2. Untuk memahami jenis paria beserta
kandungannya.
3. Untuk mengetahui manfaat tanaman
paria dan syarat tumbuhnya.
4. Memberikan penjelasan mengenai hama
dan penyakit pada tanaman paria.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia
B.
Deskripsi
Paria adalah nama tumbuhan
merambat tropis yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat,
yaitu Assam dan Burma. Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan
atau Cucurbitaceae yang telah
banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat. Nama Momordica
yang melekat pada penamaan binomial tanaman ini dalam bahasa latin berarti
"gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daun tanaman dalam marga Momordica yang bergerigi menyerupai bekas
gigitan. Paria tumbuh
merambat dengan membentuk sulur spiral. Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang
dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran
rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar,
tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan
dirambatkan di pagar. Tanaman ini
tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak
serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal,
bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5
- 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta
warnanya hijau tua. Bunga merupakan
bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya
berwarna kuning. Buahnya bulat
memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan,
panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye
yang pecah dengan tiga daun buah.
C.
Jenis Pare/Paria
1. Pare Gajih
Pare ini
paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa disebut pare
putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30-50 cm,
diameter buah 3 – 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah.
2. Pare Hijau
Pare hijau
berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus.
Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas
atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah
pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 – 20 cm. Sedangkan pare ginggae
buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare
hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman
pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.
3. Pare Import
Jenis pare
ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida yang final stock
sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga
akan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia
terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no.
2, dan Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai
permukaan kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah dan ukuran
buah.
4. Pare Belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya
memanjang seperti belut panjangnya
antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp,
melainkan tergolong jenis Trichosanthus anguina L.
antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp,
melainkan tergolong jenis Trichosanthus anguina L.
D.
Kandungan
Buahnya mengandung albiminoid,
karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina,
karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial
dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan
asam momordial.
Zat gizi
|
Buah Pare
|
Daun Pare
|
Air
|
91,2 g
|
80,0 g
|
Kalori
|
29,0 g
|
44,0 g
|
Protein
|
1,1 g
|
5,6 g
|
Lemak
|
1,1 g
|
0,4 g
|
Karbohidrat
|
0,5 g
|
120,0 g
|
Kalsium
|
45,0 mg
|
264,0 mg
|
Zat Besi
|
1,4 mg
|
5,0 g
|
Fosfor
|
64,0 mg
|
666,0 mg
|
Vitamin A
|
18,0 SI
|
5,1 mg
|
Vitamin B
|
0,08 mg
|
0,05 mg
|
Vitamin C
|
52,0 mg
|
170,0 mg
|
E.
Manfaat
Rasa
buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam buah pare
ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah:
ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah:
a)
Dapat merangsang nafsu
makan.
b)
Dapat menyembuhkan
penyakit kuning
c)
Memperlancar pencernaan
d)
dan sebagai obat malaria
Selain buah pare,
ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak kalah
dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
a) Dapat
menyembuhkan mencret pada bayi
b) Membersihkan
darah bagi wanita yang baru melahirkan
c) Dapat
menurunkan panas badan
d) Dapat
mengeluarkan cacing kremi
e) Dapat
menyembuhkan batuk
F. Syarat Tumbuh
Pare adalah tanaman yang
tumbuh di daerah tropis, pare tumbuh
baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar,
tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar,
untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari,
sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. (Dalimartha, 2002)
Tanaman pare mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi sehingga
dapat menyesuaikan diri terhadap iklim yang berlainan baik suhu dan curah hujan
yang tinggi, dapat hijau sepanjang tahun dan tidak tergantung musim,
membutuhkan drainase tanah yang cukup baik, memerlukan tanah yang gembur dan
banyak mengandung bahan organik, untuk tumbuh memerlukan PH optimal antara 5 –
6, tumbuh di ketinggian antara 1 meter hingga 1500 meter dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman pare yaitu yang banyak mengandung humus,
banyak terkena sinar matahari, tanahnya gembur, sarang dan lapisan atasnya
mampu menahan air. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman kacang panjang ialah
regosol, latosol, dan alluvial.
G.
Hama dan Penyakit
Hama oteng-oteng atau lembing (Epilachna
sparsa) sering menghabiskan daun pare. Hama tersebut dapat daun
menghabiskan daun hingga yang tersisa tulang daun beserta jalur-jalur kecil
mesofilnya sehingga daun menjadi kering kecokelatan. Bila ini dibiarkan,
produksi buah bisa berkurang.
Siput juga dapat menyerang tanaman
pare. Tanaman terkoyak-koyak dan rusak. Bila tanaman masih kecil, serangan
siput bisa mematikan.
Penyakit yang biasanya menyerang
tanaman pare adalah penyakit embun bulu. Daun yang terserang menunjukkan gejala
bercak-bercak kuning di bagian atas daun, bagian bawahnya terdapat bulu-bulu
berwarna ungu. Penyebabnya adalah jamur Pseudoperonospora cubensis. Serangan
hebat dapat menurunkan produksi bahkan mematikan tanaman.
H.
Pengendalian
Hama dan Penyakit Pare
Salah
satu syarat agar tanaman pare dapat tumbuh dan berkembang sehingga
menghasilkan buah adalah tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman
harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud
dengan hama adalah semua jenis hewan yang dapat mengganggu tanaman
sehingga merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman
adalah semua jenis gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh jamur,
bakteri, virus dan kekurangan unsur hara
dalam
tanaman.
tanaman.
Pengendalian
hama dan penyakit tanaman harus didasarkan pada prinsip ambang ekonomi,
artinya pengendalian hama dan penyakit baru dapat dilakukan secara
intensif apabila dari segi ekonomi serangan hama dan penyakit
mengakibatkan kerugian
yang cukup besar. Disamping itu dalam mengendalian hama dan penyakit
prioritas
pengendalian dengan cara memperbaiki kondisi lingkungan setempat,
sedangkan aplikasi
pestisida dilakukan pada urutan terakhir.
pestisida dilakukan pada urutan terakhir.
Hama
dan penyakit yang menyerang Tanaman pare sebenarnya tidak terlalu
banyak, namun demikian ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang
tanaman pare dan sejenisnya yang perlu kita ketahui, baik dari segi
gejala serangan
maupun dalam
pengendaliannya. Hama yang menyerang tanaman pare antara lain:
pengendaliannya. Hama yang menyerang tanaman pare antara lain:
a. Ulat
Grayak
Ulat ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada
siang hari ulat ini
bersembunyi didalam tanah. Daun pare merupakan bagian tanaman yang diserang.
Dalam kondisi serangan berat semua daun pare habis dimakannya, karena sifat hama ini
adalah hampir semua jenis daun tanaman diserangnya.
bersembunyi didalam tanah. Daun pare merupakan bagian tanaman yang diserang.
Dalam kondisi serangan berat semua daun pare habis dimakannya, karena sifat hama ini
adalah hampir semua jenis daun tanaman diserangnya.
Pemberantasan hama ini dapat dilakukan secara mekanis
yaitu telur-telur yang
baru menetas diambil bersama-sama dengan daun yang menempel. Pengambilan telurtelur
ini jangan sampai terlambat sebab kalau terlambat ulat menjadi besar dan bersembunyi didalam tanah. Pemberantasan hama ini dapat juga dilakukan secara biologis yaitu dengan menyemprotkan Bacillus thungiriensis atau Borelinevirus litura.
Secara kimia disemprot dengan pestisida azodrin 2 cc/ liter.
baru menetas diambil bersama-sama dengan daun yang menempel. Pengambilan telurtelur
ini jangan sampai terlambat sebab kalau terlambat ulat menjadi besar dan bersembunyi didalam tanah. Pemberantasan hama ini dapat juga dilakukan secara biologis yaitu dengan menyemprotkan Bacillus thungiriensis atau Borelinevirus litura.
Secara kimia disemprot dengan pestisida azodrin 2 cc/ liter.
b. Lembing
(Epilachma sparsa)
Daun pare yang terserang hanya tersisa tulang daun.
Daun menjadi kering dan kecoklat-coklatan, akhirnya produksi buah menjadi turun. Hama ini berbentuk
lembing bulat, warnanya merah dengan bercak hitam sebanyak 12 – 26 buah. Beberapa cara pengendaliannya adalah:
Ø telur,
larva dan lembing dapat ditangkap dengan tangan lalu dimatikan
Ø diberantas
dengan musuh alaminya, yaitu jenis tabuhan yang menjadi parasit telur, larva dan pupa.
Ø Dilakukan
rotasi tanaman
Ø Disemprot
dengan insektisida seperti carbaryl, carbophenation, dll.
c. Kumbang
Aulacophora silimis
Gejala
serangan yaitu tanaman menjadi layu karena
jaringan akarnya dimakan larva dan daunnya dimakan kumbang. Pengendalian
dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Curacon 500 EC. Pengendalian
mekanis dapat dilakukan dengan
gropyokan. Kepik Leptoglossus australis
Gejala
serangan kualitas buah menurun, bekas serangan
hama sering ditumbuhi cendawan Nematospora, akhirnya buah menjadi busuk.
Pengendaliannya dengan menyemprotkan racun kontak seperti azodrin
dengan dosis 2 cc/liter.
Penyemprotan dilakukan setelah ada gejala serangan kepik ini.
d. Lalat
Buah (Dacus cucurbitae Cog)
Gejala serangan adalah daging buah tidak dapat dimakan
karena busuk dan berair dengan ratusan belatung. Tampak luar daging buah sehat tapi setelah di buka
terlihat daging buah penuh dengan belatung. Pengendalian lalat buah ini adalah :
Ø dengan
membungkus tanaman pare pada waktu buah berukuran batang korek api
dengan menggunakan kertas atau daun pisang yang telah kering (klaras).
Ø dengan
menggunakan insect trap yang ditaruh disekitar tanaman pare, sehingga
lalat buah yang ada disekitar dapat ditangkap dan mati dalam tangkapan
tersebut.
Ø dengan
mengadakan penyiangan dan pembubunan serta memelihara kebersihan sekitar
tanaman dari gulma dan sisa tanaman yang membusuk, sebab kondisi
seperti itu sesuai dengan tumbuh dan berkembang-nya lalat buah.
seperti itu sesuai dengan tumbuh dan berkembang-nya lalat buah.
e. Siput
( Pamarion pupillaris Humb)
Gejala serangan yaitu tanaman terutama dipersemaian
terkoyak, lalu mati.
Pengendaliannya adalah siput ditangkap lalu dicacah dagingnya untuk makanan ayam.
Dapat pula diberantas dengan racun kontak yang dicampur dengan dedak. Racun kontak tersebut adalah Mesurol dengan bahan kimia methiocarb dengan dosis 2 gram/1 liter air.
Pengendaliannya adalah siput ditangkap lalu dicacah dagingnya untuk makanan ayam.
Dapat pula diberantas dengan racun kontak yang dicampur dengan dedak. Racun kontak tersebut adalah Mesurol dengan bahan kimia methiocarb dengan dosis 2 gram/1 liter air.
BAB III
KESIMPULAN
Paria adalah nama tumbuhan merambat tropis yang
berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat,
yaitu Assam dan Burma. Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan
atau Cucurbitaceae yang telah
banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat. Tanaman pare mudah dibudidayakan
serta tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga tanaman pare dapat ditemukan
tumbuh liar di tanah terlantar, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan
di pagar, untuk diambil buahnya. ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan,
atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau.
Manfaat buah pare bagi kesehatan
manusia adalah :
Ö
Merangsang nafsu makan
Ö
Menyembuhkan penyakit kuning
Ö
Memperlancar pencernaan
Ö
Obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare
juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara
lain:
Ö
Menyembuhkan mencret pada bayi
Ö
Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
Ö
Menurunkan panas
Ö
Dapat mengeluarkan cacing kremi
Ö
Menyembuhkan batuk
DAFTAR
PUSTAKA
Dilla. 2008. Khasiat dalam pahit
pare. http://sehat.suaramerdeka.com.
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian.
1996. Usaha tani tanaman pare.
Ipteknet. 2005. Tanaman Obat Indonesia. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92 [11 Desember 2008]
Ipteknet. 2005. Pare. http://www.iptek.net.id. [11 Desember 2008]
Sianturi. G. 2002. Melawan Wabah diabetes dunia dengan buah
pare.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment