MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN ANGGUR LENGKAP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang

Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Anggur
berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah
sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali
dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan teknologi
pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai
Spanyol, Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur
dari asalnya ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan,
Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur
punyabeberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut
Putao dan di Indonesia disebut anggur. Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak
semua jenis dari marga ini dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis
yaitu Vitis vinifera dan Vitis labrusca. Di Indonesia sentra
anggur terdapat di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan
Kupang (NTT). Standar mutu anggur di Indonesia masih belum, namun ditingkat
petani sudah ada standar mutu berdasar dompolan, ukuran buah dan rasa.
Banyaknya buah dalam dompolan menjadi ukuran mutu yang menunjukkan tingginya
produksi. Sedang ukuran buah yang seragam dan rasa akan menaikkan nilai jual
dalam pemasaran.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang
melatarbelakanggi yaitu:
a)
Bagaimana
syarat tumbuh tanaman anggur ?
b)
Bagaimana
cara budidaya tanaman anggur ?
c)
Bagamana
cara pengendalian hama dan penyakit tanaman anggur ?
d)
Bagaimana
cara memanen tanaman anggur ?
e)
Bagaimana
cara pasca panen yang baik pada buah anggur ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan yang
mendasari penelitian ini yaitu:
a)
Ingin
mengetahui syarat tumbuh tanaman anggur.
b)
Ingin
mengetahui cara budidaya tanaman anggur yang baik.
c)
Ingin
mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit tanaman anggur.
d)
Ingin
mengetahui cara panen tanaman aggur yang benar.
e)
Ingin
mengetahui cara pasca panen yang baik pada tanaman anggur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Syarat tumbuh tanaman anggur
A. iklim
v Tanaman anggur dapat tumbuh baik di dataran rendah terutama di tepi pantai,dengan musim kemarau yang panjang berkisar 4-7 bulan.
v Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
v Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit.
v Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
v Suhu rata-rata maksimal siang hari 31oc dan suhu rata-rata minimal malam hari 23oc dengan kelembaban udara 75-80 %.
B. Media Tanam
v Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir, lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan.
v Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).
C. Ketinggian Tempat
Anggur akan tumbuh baik bila ditanam
antara 5-1000 m dpl atau di daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki
ketinggian 1-300 m dpl. Vitis labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
2.2. Cara
budidaya tanaman anggur
A. Pembibitan
Ø Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan
vegetative (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman
yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik
adalah :
a)
Panjang
stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang
sudah berumur di atas satu tahun.
b)
Bentuknya
bulat berukuran sekitar 1 cm.
c)
Kulitnya
berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
d)
Mata
tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat
ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
Ø Cara menyemaikan benih
Cara generatif bibit disemai di
tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
a)
Pembibitan
dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira
selama 5 hari.
b)
Setelah
itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir
dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang yang lebih
besar dari tempat awal.
Ø Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
a)
Selama
di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
b)
Penyemaian
bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
B. Pengolahan media tanam
Ø
Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
a)
Menentukan lokasi penanaman.
b)
Menentukan luas areal tanam.
c)
Mengatur jarak tanam.
d)
Membuat lubang tanam.
e)
Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
Ø Pembukaan lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar
matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada
pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang
dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.
Ø
Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah
rendah/terlalu asam.
Ø
Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk
kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.
C. Cara /Teknik Penanaman tanaman anggur
Ø
Tanaman
anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting
diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat
besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5
m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m.
Jarak tanam mempengaruhi jumlah
tanaman persatuan luas :
a)
3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
b)
3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
c)
3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
d)
4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
e)
4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
f)
4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
Ø Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x
60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran
tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
Ø Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat
musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk
para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini
berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2
m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian setelah bibit ditanam,
agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.
D. Pemeliharaan Tanaman
Ø Penyulaman dan penjarangan tanaman
Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat
tanaman yang tidak sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin bersamaan saat
penyiraman karena anggur perlu perhatian kontinyu. Penjarangan buah sangat
penting karena buah yang terlalu rapat justru merusak perkembangan buah dan
menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah. buah yang perlu dibuang
adalah:
a)
Yang
bertangkai panjang.
b)
Tidak
sempurna bentuknya.
c)
Buah
yang ada di sebelah dalam.
d)
Buah
yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap
satu saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil, tahap dua
dilakukan dua minggu setelah tahap satu dan buah sebesar biji jagung. Untuk
menjaga kualitas buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah.
Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada dua atau tiga buah
yang masak. Bahan yang umum dipakai bungkus adal kertas semen dan kertas koran.
Ø
Penyianggan
Penyiangan
dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu sekitar tanaman anggur.
Ø
Perempalan
a)
Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai tanam sampai umur 1 tahun,
bertujuan untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan cara membuang tunas yang
tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
b)
Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur berumur 1 tahun. Sebelum
perempalan diperiksa dahulu dengan memotong ujung salah satu cabang, bila
meneteskan air perempalan dilaksanakan, tetapi bila tidak harus ditunda.
Perempalan dilakukan dengan memotong ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4
mata tunas dan semua daun dibuang sehingga tanaman jadi gundul. Dalam 1 tahun
dilakukan 3 kali perempalan:
1. Tahap I :
Maret-April, 90-110 hari
2. Tahap II : Juli-Agustus,
90-110 hari
3. Tahap III : Nov-Des,
tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan
November-Desember, tidak memperoleh hasil. Tujuannya hanya untuk memelihara
tingkat kesuburan tanaman sampai musim hujan berakhir dan tanaman tidak rusak.
Ø
Pemupukan
Ada dua masa pemupukan:
a) Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
1. Umur 0-3 bulan, 10 gram urea,
interval 10 hari
2. Umur 3-6 bulan, 15
gram urea, interval 15 hari
3. Umur 6-12 bulan, 50
gram urea
Cara
pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman diameter
10-20 sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
1. Umur 21 hari sebelum
perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
2. Umur 11 hari sebelum
perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
3. Umur 7 hari sebelum
perempalan, 100 gram urea
Pupuk
kandang diberikan sekali setahun, tahun kedua dosis dinaikkan jadi 10 kaleng.
Pupuk buatan dinaikkan dosisnya urea 600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara
pemberian dengan pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter 1,5 m.
Ø
Pengairan
dan penyiraman tanaman
Yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Anggur
tidak tahan pada air yang tergenang.
2.
Anggur
butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam sampaipemangkasan.
3.
Menjelang
pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus dihentikan.
4.
Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya
diberi air kembali sampai ujung ranting mengeluarkan air.
5.
Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir
masak, setelah mulai tua pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan
busuk.
Ø Waktu penyemprotan
pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan
sebagai pencegahan terhadap hama yang
mengganggu
pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari sebelum
panen. Khusus untuk hama
Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.
Ø
Pengaturan
bunga
Setelah dua minggu
pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru tumbuh mengeluarkan sulur-sulur
pembentukan bunga yang keluar dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada cabang tersier
yang tidak mengeluarkan sulur dapat diadakan pemotongan dengan meninggalkan 3 mata
bertujuan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul
disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan dompol bunga yang besar dan
buahnya bisa bermutu tinggi.
2.3. Hama dan penyakit pada tanaman
anggur
A. Hama
Ø Phylloxera
Vitifolia
Menyerang
tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat anggur jadi kering dan mati. Yang
diserang adalah daun dan akar tanaman secara langsung. Gejala umum pada daun
terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil.Hama ini menetap
di bawah kulit batang yang terkelupas dan dalam jaringan akar.
Ø Kumbang Apogonia
destructor
Bentuk
kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang daun anggur pada malam hari
dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar lampu.
Ø Wereng daun
Serangan
wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning
coklat dan gugur.
Ø Kutu putih
Dapat menyebabkan pucuk/tunas
menjadi kerdil.
Ø Ulat daun
Menyerang daun untuk dijadikan
makanannya.
Ø Rayap
Serangan
yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman yang masih muda sehingga
membuat jadi layu dan akhirnya mati.
Ø Burung, kalong, bajing
dan musang
Menyerang buah yang mulai masak
untuk dijadikan makanannya.
Cara untuk memberantas hama anggur
dilakukan dengan menyemprotkan minsektisida pada bagian yang terkena serangan.
Penyemprotan dilakukan secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus
hama Phyloxera vitifolia dilakukan dengan menyiramkan insektisida di
sekeliling tanaman. Penyiraman bias dilakukan sebelum tanam, setelah
tanam/setelah panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat
memakai jebakan.
B. Penyakit
Ø Downy
Mildew (jamur)
Gejalanya
daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada tepung warna putihkuning. Daun,
bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat
musim penghujan atau kelembaban yang tinggi.
Ø Powdery
Mildew
Pada
permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu. Menyerang pucuk, bunga dan
buah muda bahkan dapat merusak ranting sehingga jadi kerdil dan rusak.
Ø Penyakit busuk hitam
Menyebabkan buah jadi keriput,
busuk dan gugur.
Ø Phakospora
Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung
berwarna orange (massa sporanya).
Ø Peronospora
Bila
udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun anggur dan dapat dikenali karena
spora berwarna kuning di bawah daun.
Untuk memberantas penyakit anggur
dilakukan dengan menyemprotkan fungisida dengan waktu sebelum masa berbunga, setelah berbunga dan
8-12 hari sesudah penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang untuk penyakit
busuk hitam penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2
minggu sebelum masa petik.
2.4. Panen
A. Ciri dan umur panen
Umur
panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim dan tinggi tempat. Untuk
daerah rendah umur buah 90-100 hari setelah pangkas, daerah dataran tinggi umur
buah antara 105–110 hari. Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah
warna dalam satu tandan telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan
keadaan buah kenyal serta lunak.
B.
Cara panen
Cara
panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari dengan pemetikan yang
hati-hati (jangan sampai bedak hilang). Hasil pemetikan dimasukkan
keranjang/dos karton diusahakan penempatannya tidak menumpuk, agar buah yang
terletak di bawah tidak rusak dan pecah.
D. Periode Panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.
E. Prakiraan Produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x 5, jumlah tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun rata-rata 7.500 kg anggur.
2.5. Pasca Panen
A. Pengumpulan
Pengumpulan anggur tidak
boleh ditumpuk karena dapat merusak buah di
Bawahnya. Hal yang
penting bedak yang terdapat pada anggur dijaga agar tidak
Hilang.
B. Penyortiran dan pengolongan
Penyortiran
dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu muda
dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan
keseragaman besar buah.
C. Penyimpanan
cara
terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam ruang
Pendingin untuk
mengurangi penguapan, tetapi cara yang mudah, ringkas dan
Kapasitas
penyimpanan besar adalah dengan menggantung anggur untuk dianginanginkan dalam
ruang yang sejuk.
D.Pengemasan Dan Pengangkutan
cara
menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. Cara ini kurang baik
Karena banyak buah yang
rusak. Cara terbaik dengan menggunakan kotak kayu
Yang
diisi dengan serbuk gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat
pengangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun
untuk diolah sebagai jadi produk lain seperti minuman fermentasi hasil perasan
anggur yang mengandung alcohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi kismis
dan untuk keperluan industri selai dan jeli.
3.2.
Saran
Saya
harapkan peran pemerintah untuk mendukung budidaya tanaman anggur untuk
kemajuan bangsa agar bangsa kita tidak mengimpor buah anggur lagi demi
kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan cara bekerjasama dengan dinas-dinas
pertanian di masing-masing wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
1) Sauri H dan Martulis, 1991,
Budidaya Anggur, Usaha Nasional, Surabaya.
2) Trubus 33, 1990, Perjalanan
Anggur Bali, Penebar Swadaya, Jakarta.
3) Trubus 272, 1992, Anggur impor
Menyerbu Indonesia, penebar Swadaya, Jakarta.
4) _______________, Vitis vinifera
Terbaik Untuk Wine, Penebar Swadaya, Jakarta.
5) _______________, Mengunjungi
Sentra Anggur Di RRC, Penebar Swadaya,Jakarta.
6) _______________, Membuat Anggur
Berbiji Menjadi Tak Berbiji, Penebar Swadaya, Jakarta.
7) Trubus 274, 1992, Perbanyakan
Anggur dengan Stek Satu Mata, Penebar Swadaya, Jakarta.
8) Trubus 275,1992, Cara Mengepak
Anggur yang Benar, Penebar Swadaya,Jakarta.
9) ______________, Chip Budding
Untuk Membibitkan Anggur, Penebar Swadaya,Jakarta.
10) Widyastuti YE dan Paimin FB,
1993, Mengenal Buah Unggul Indonesia,Penebar Swadaya, Jakarta.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment