MAKALAH UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lamb.)

BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ubi jalar
(Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat yang dapat dipanen
pada umur 3 – 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar juga mengandung vitamin A,C
dan mineral serta antosianin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Disamping
itu, ubi jalar tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai
bahan baku industri dan pakan ternak.
Ubi jalar
atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua
Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal
tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah
sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar
ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16.
Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina,
Jepang, dan Indonesia.
Di
Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan. Sedangkan di Irian
Jaya, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok. Komoditas ini ditanam baik
pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Luas panen ubi jalar diindonesia sekitar
230.000 ha dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi
maju beberapa varietas unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton
umbi basah/ha.
Pada tahun
1960-amn penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di
Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau
Jawa, terutama Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang, Sukabumi,
Purwakarta dll.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana taksonomi dan anatomi dari tanaman ubi
jalar?
2.
Bagaimana budidaya dan syarat tummbuh tanaman ubi
jalar?
3.
Bagaimana teknik budidaya tanaman ubi jalar?
4.
Bagaimana proses dalam panen dan pasca panen tanaman
ubi jalar?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah budidaya tanaman pangan dan juga untuk menambah pengetahuan
mengenai ubi jalar mulai dari syarat tumbuh, pembibitan hingga pasca panen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi
dan Anatomi Ubi Jalar
Dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman ubi jalar diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo
: Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: ipomea batatas L.
Sin. Batatas edulis Choisy.
Ubi jalar atau ketela
rambat (Ipomoea batatas L.) adalah .sejenis tanaman budidaya.
Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi(karbohidrat) yang
tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokokyang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya,
daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang
dijadikan tanaman hias karena keindahan
daunnya.
Ubi jalar
berasal dari Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua. Kalangan
yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa orang
Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu
menyebarkan ubi jalar ke Asia. Proposal ini banyak ditentang karena
bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan antropologi.
Ubi jalar
dapat dibudidayakan melalui stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup
mudah, dengan mencangkul lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat
ubi jalar mudah dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. ubi jalar
akan tumbuh baik bila lahan terkena matahari langsung, pemeliharaan dari gulma untuk
menghindari persaingan unsur hara disekitar tanaman. pemberian pupuk UREA atau
Organik akan menambah hasil panen yang lebih bagus. Panen ubi jalar yaitu
dengan mencangkuli sekitar tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak karena
terkena cangkul atau alat pertanian.
Tanaman ubi
jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari
batang, ubi, daun, bunga, buah.
1.
Batang
Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu,
berbuku-buku, dan tipe pertumbuhan tegak atau merambat. Panjang batang tanaman
merambat antara 2m-3m dan pada tipe tegak antara 1m-2m.ukuran batang dibedakan
menjadi 3 macam yaiti : besar, sedang, dan kecil. Warna batang biasanya hijau
tua sampai keungu-unguan.
2.
Ubi
Bentuk ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan
permukaan rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak
panjang dengan berat antara 200g - 250g per ubi. Kulit ubi biasanya berwarna
putih, kuning, ungu kemerah-merahan, struktur kulit ubi antara tipis sampai
dengan tebal dan biasanya bergetah.
3.
Daun
Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata
atau berlekuk dangkal sampai berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun
meruncing. Helaian daun berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun
ada pula yang bersifat menjari. Daun biasanya berwarna hijau tua atau hijau
kekuning-kuningan.
4.
Bunga
Bunga ubi jalar berbentuk mirip “ terompet “ tersusun
dari lima helai daun mahkota, lima helai daun bunga, dan satu tangkai putik.
Mahkota bunga berwarna putih atau putih keungu-unguan. Bunga ubi jalar mekar
pada pagi hari mulai pukul 04.00-11.00.bila terjadi penyerbukan buatan, bunga
akan membentuk buah.
5.
Buah
Buah ubi jalar berbentuk bulat berkotak tiga, berkulit
keras, dan berbiji.
B.
Budidaya Ubi
Jalar
Ubi jalar
termasuk tanaman semusim. Tanaman ini cocok ditanam didaerah dengan ketinggian
500 s/d 1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat Celcius serta mendapat sinar
matahari 10 jam per-hari. Kelembapan udara ( RH ) 50% - 60% dengan curah hujan
750 mm- 1.500 mm pertahun. Ubi jalar ideal ditanam ditanah pasir berlempung,
gembur, banyak mengandung bahan organik dengan PH 5,5 - 7.
Tanaman ubi
jalar sudah membentuk ubi saat berumur 3 minggu sejak tanam. Varietas ubi jalar
cukup banyak diantaranya mendut, kalasan, lampeneng, sawo, cilembu, Rambo,
gedang, tumpuk, klenang,Georgia, borobudur, dan lain-lain. Varitas dikatakan
unggul apabila berdaya hasil minimal 30 ton / hektar dan berumur pendek 3 s/d 4
bulan.
Ubi jalar
dapat diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan setek batang atau pucuk
daun. Bahan setek daun yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan tanaman
minimal berumur 2 bulan atau lebih, pertumbuhan tanaman yang akan diambil
seteknya haus dalam keadaan sehat normal dan tidak terlalu subur, mengalami
masa penyimpanan ditempat yang teduh selama 1- 7 hari.
Ubi jalar
yang akan ditanam perlu disiapkan lahan yang memadai. Penyiapan lahan dilakukan
pada saat tanah tidak terlalu basah atau terlalu kering agar strukturnya tidak
rusak, lengket atau keras. Penyiapan lahan dilakukan dengan cara pengolahan
tanah hingga gembur sekaligus dibuat guludan-guludan yang kemudian dibiarkan
selama 1minggu. Guludan bisa diberikan mulsa.
Ubi jalar
yang ditanam dilahan kering, waktu penanman yang paling baik adalah saat awal
musim hujan atau awal kemarau apabila cuaca dalam keadaan normal. Bila ditanam
dilahan persawahan waktu tanam yang tepat adalah pada saat awal musim kemarau.
Sistem penanaman ubi jalar dapat dilakukan secara monokulture atau tumpangsari.
Ubi jalar walaupun tahan kering tetapi pada fase awal pertumbuhan memerlukan
air yang memadai. Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu dan
pemupukan dilakukan pada saat penanaman dan setelah tanaman berumur 45 hari.
Penyiangan dan pembubunan dilaksanakan ketika tanaman mencapai umur 1 bulan
setelah tanam yang diulang saat tanaman berumur 2 bulan.
Ubi jalar
yang dipanen pada waktu yang tepat akan menghasilkan ubi yang berkualitas dan
hasil produksi tinggi .Panen yang terlalu lambat ataupun terlalu cepat akan
berakibat buruk terhadap mutu yang dihasilkan. Pemanenan yang terlambat
disamping menurunkan kadar gula juga menyebabkan resiko terkena
serangan hama boleng.
Ubi jalar
masa panennya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, tingkat `
kesuburan tanah, varitas dan lokasi penanaman. Apabila ditanam didataran tinggi
maka masa panen akan lebih lama antara 5 s/d 6 bulan sementara apabila ditanam
didataran rendah bisa dipanen saat berumur 3 s/d 4 bulan. Ubi jalar hasil panen
sangat bervariasi tergantung lokasi penanaman. Penanaman didataran rendah bisa
dipanen ubi jalar sebanyak 15 – 20 ton / hektar. Untuk dataran sedang bisa dipanen
ubi sebanyak 20 – 25 ton / hektar dan didataran tinggi bisa dipanen 25 – 30 ton
/ hektar.
Ubi jalar
dapat disimpan hingga 5 s/d 6 bulan bahkan lebih tergantung dari cara
penyimpanan. Ubi jalar yang telah disimpan rasanya lebih manis dibandingkan
dengan ubi jalar yang baru saja dipanen. Cara yang paling praktis agar tahan
lama disimpan adalah dibenamkan kedalam pasir.
C.
Teknik
Budidaya Tanaman Ubi Jalar
1.
Pembibitan
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif
dengan biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk.
Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian
untuk menghasilkan varietas baru.
a.
Persyaratan
Bibit
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering
dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit)
berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:





Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman
produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui
proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara
terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi
berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui
dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
b.
Penyiapan
Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar
dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:




2.
Pengolahan Media Tanam
a.
Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan
pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya
tidak rusak, lengket, atau keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara yaitu tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur,
kemudian dibiarkan selama ±1 minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk
guludan-guludan. Kemudian Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan
guludan-guludan.
b.
Pembentukan
Bedengan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah
sawah maka pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm.
Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan
jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah yang miring, maka
pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai dengan miringnya
tanah. Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan
(pasir mengandung liat) ukuran guludan adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40
cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah
lebar bawah ±40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah
guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang guludan
disesuaikan dengan keadaan lahan.
Lahan ubi jalar dapat berupa tanah tegalan atau tanah
sawah bekas tanaman padi. Tata laksana penyiapan lahan untuk penanaman ubi
jalar adalah sebagai berikut .
1) Penyiapan
Lahan Tegalan





2) Penyiapan
Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi




Bila jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan,
tata laksana penyiapan lahan dilakukan sebagai berikut:
ü Babat jerami
sebatas permukaan tanah
ü Singkirkan
jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
ü Olah tanah
dengan cangkul atau bajak hingga gembur
ü Biarkan
tanah kering selama minimal satu minggu
ü Buat
guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm, tinggi 35 cm dan jarak antar
guludan 80-100 cm.
ü Rapikan
guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.
Hal yang penting diperhatikan dalam pembuatan guludan
adalah ukuran tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi cenderung
menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang dan dalam sehinggga menyulitkan
pada saat panen. Sebaliknya, guludan yang terlalu dangkal dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan atau perkembangan ubi, dan memudahkan
serangan hamaboleng atau lanas oleh Cylas sp.
D.
Panen
dan Pasca Panen
Tanaman ubi
jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua (matang fisiologis). Ciri fisik
ubi jalar matang, antara lain: bila kandungan tepungnya sudah maksimum,
ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak
serta tidak berair. Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur
tanaman. Jenis atau varietas ubi jalar berumur pendek (genjah) dipanen pada
umur 3-3,5 bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) sewaktu berumur
4,5-5 bulan.
Panen ubi jalar yang ideal dimulai
pada umur 3 bulan, dengan penundaan paling lambat sampai umur 4 bulan. Panen
pada umur lebih dari 4 bulan, selain resiko serangan hama boleng
cukup tinggi, juga tidak akan memberikan kenaikan hasil ubi. Tata cara panen
ubi jalar melalui tahapan sebagai berikut:
1.
Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen.
2.
Potong (pangkas) batang ubi jalar dengan menggunakan
parang atau sabit, kemudian batang-batangnya disingkirkan ke luar petakan
sambil dikumpulkan.
3.
Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak
ubi-ubinya.
4.
Ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat
pengumpulan hasil.
5.
Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang
masih menempel.
6.
Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran
besar dan kecil ubi secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan
ubi utuh dari ubi terluka ataupun terserang oleh hamaatau penyakit.
7.
Masukkan ke dalam wadah atau karung goni, lalu angkut
ke tempat penampungan (pengumpulan) hasil.
Tanaman ubi
jalar yang tumbuhnya baik dan tidak mendapat serangan hama penyakit
yang berarti (berat) dapat menghasilkan lebih dari 25 ton ubi basah per hektar.
Varietas unggul seperti borobudur dapat menghasilkan 25 ton, prambanan 28 ton,
dan kalasan antara 31,2-47,5 ton per hektar.
Hasil panen
dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh
angkutan. Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada
saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat dilakukan
setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran
dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang
segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak
hitam/garisgaris pada daging umbi.
Penanganan
pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan daya simpan.
Penyimpanan ubi yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu. Tata cara
penyimpanan ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut:
1.
Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang
berlantai kering selama 2-3 hari.
2.
Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau
gudang yang kering, sejuk, dan peredaran udaranya baik.
3.
Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan
pasir kering atau abu setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.
Cara
penyimpanan ini dapat mempertahankan daya simpan ubi sampai 5 bulan. Ubi jalar
yang mengalami proses penyimpanan dengan baik biasanya akan menghasilkan rasa
ubi yang manis dan enak bila dibandingkan dengan ubi yang baru dipanen.
Hal yang
penting dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah melakukan pemilihan ubi
yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka, dan tempat (ruang) penyimpanan
bersuhu rendah antara 27-30 derajat C (suhu kamar) dengan kelembapan udara
antara 85-90 %.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ubi jalar
(Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat yang dapat dipanen
pada umur 3 – 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar juga mengandung vitamin A,C
dan mineral serta antosianin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Ubi jalar
dapat dibudidayakan melalui stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup
mudah, dengan mencangkul lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat
ubi jalar mudah dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. Panen ubi
jalar yaitu dengan mencangkuli sekitar tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak
karena terkena cangkul atau alat pertanian.
Syarat
tumbuh tanaman ubi jalar yaitu cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 500 s/d
1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat Celcius serta mendapat sinar matahari 10 jam
per-hari. Kelembapan udara ( RH ) 50% - 60% dengan curah hujan 750 mm- 1.500 mm
pertahun. Ubi jalar ideal ditanam ditanah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik dengan PH 5,5 - 7.
B.
Saran
Melalui
makalah ini, kami mempunyai beberapa saran kepada pembaca yaitu semoga setelah
membaca makalah ini, para pembaca dapat melakukan budidaya tanaman ubi jalar
dan melestarikan tanaman ubi jalar, kita dapat memulainya dengan beberapa cara
yang sederhana, seperti mendukung beberapa program pemerintah dalam
melestarikan tanaman ubi jalar, menanam beberapa tanaman ubi jalar, melakukan
program pelestarian di sekolah, dan beberapa cara lainnya. Dengan begitu,
tanaman ubi jalar tumbuh dan berkembang serta dapat selalu di konsumsi
DAFTAR PUSTAKA
http://budidayafurniture.blogspot.com/2007/09/ubi-jalar.html
http://tanahsakti.blogspot.com/2011/06/budidaya-ubi-jalar.html
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/16/budidaya-ubi-jalar/
http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=133:teknologi-budidaya-ubi-jalar&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53
http://ohitzujisa.blogspot.com/2012/07/makalah-ubi-jalar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment